Kejadian 23

Sebelum menulis apa yang kupahami, kemarin saya membaca artikel tentang kitab Kejadian. Katanya, disana berbicara lebih utama mengenai sejarah bukan perumpamaan, seperti yang ada di Perjanjian Baru. Oleh karenanya, aku tidak usah memaksakan diri untuk menafsirkan ayat yang tertera di kitab Kejadian. Tetapi, selalu berpikir untuk menemukan suatu konsep berpikir baru.

Ini bercerita tentang kematian isteri Abraham, yaitu Sara, juga tentang Abraham hendak mencari tempat kuburannya. Dia meminta sebuah gua di Mamre, gua Makhpela kepada bani Het. Dan bani Het dengan ikhlas menyetujuinya. Meskipun demikian, Abraham meminta kepada bani Het agar meminta izin kepada Efron bin Zohar (penguasa setempat). Efron pun sukarela memberi gua tersebut tanpa meminta imbalan. Kendati demikian, Abraham tidak mau menerimanya dengan cuma-cuma, ia harus membelinya. Akhirnya, Efron pun menerima pembelian gua itu dengan harga sebidang tanah, yakni 400 syikal perak.

Menurut saya, yang hendak ditunjukkan Abraham adalah bahwa meskipun kita memiliki jasa yang besar bagi tempat tinggal kita, kita tetaplah harus menghormati setiap orang/aturan dalam bertindak. Soalnya Abraham adalah orang yang sangat dihormati disana.

Rasa hormat yang kita berikan kepada orang lain, akan kita terima juga nantinya.
 

Popular Posts