Kejadian 18

Sungguh mengejutkan apa yang dilakukan oleh Abraham, kenapa? Sebab ia melayani tiga orang yang tidak ia kenal dengan tulus, padahal jikalau saya sendiri yang akan terjadi terlebih dahulu adalah menaruh rasa curiga terhadap orang-orang tersebut. Abraham mempercontohkan bagaimana bertindak terhadap teman di rumahnya bahkan ia sujud kepada mereka.

Apa yang dilakukan Sara ketika mendengar hal yang berlawanan dengan logikanya adalah hal yang wajar - setidaknya bagi saya - Hal ini sejalan dengan logika manusia. Tetapi utusan Allah memberikan pernyataan bahwa "Adakah sesuatu apapun yang mustahil bagi Tuhan?"

Suatu cara untuk membuat orang ragu menjadi percaya adalah tidak memberikan jawaban langsung atas keraguannya, tetapi memberikan pernyataan yang mengarahkan orang tersebut untuk menemukan jawabannya melalui dirinya sendiri.

Penyangkalan disebabkan oleh rasa takut.

(Ayat 17) "Berpikirlah Tuhan ... "
Tuhan digambarkan layaknya manusia. Dan kelanjutannya pun demikian yaitu " ... merasa ragu ... " tentang apa yang hendak dilakukan-Nya. Hal ini menimbulkan sebuah pertanyaan bagi saya, "Apakah Tuhan bisa merasakan keraguan?"

Sama seperti di ayat 21 yang mengatakan bahwa Tuhan hendak melihat perlakuan Sodom atas "laporan" yang sampai kepada Allah. Apakah Allah tidak melihatnya setiap saat sehingga ia butuh turun hendak mengawasi segalanya?

Enam kali Abraham bertanya kepada Allah, apakah Allah akan memusnahkan kota Sodom jika tidak didapati orang benar di tempat itu sesuai dengan kriteria Abraham, tetapi Allah menjawab bahwa Ia tidak akan memusnahkannya walau hanya terdapat 10 orang saja yang benar disana.
Sebenarnya, apakah yang hendak dilakukan Abraham dengan Allah? Apakah ia bernegosiasi dengan-Nya?

Pengampunan Allah dapat diperoleh dari orang sekitar kita (benar).



Popular Posts